Sesungguhnya orang yang
tidak memiliki pengetahuan dalam ilmu logika, tidak dapat dipercaya ilmunya
(Al-Ghazali)
Menurut pengakuan Al-Ghazali dalam kitabnya Al-Munqidz min
Al-Dhalal seperti dikutip Saeful Anwar (2007), ia yang genius dan kritis sejak
kecil menghadapi banyak masalah agama, aliran yang kontroversial dalam Islam
seperti mutakallimin, filosof, Ta’limiyah dan kaum sufi yang masing-masing
mengklaim alirannyalah yang benar, padahal Al-Ghazali mendengar hadits bahwa
yang selamat hanya satu dan bahwa manusia dilahirkam diatas fitrah yang
kemudian menjadi Yahudi, Nasrani atau Majuzi karena didikan (taklid) orang
tuanya. Inilah yang menimbulkan skeptik dalam dirinya tentang mana kebenaran
yang tunggal dan apa kriterianya, serta dorongan yang kuat untuk mencari dan
menemukan ilmu yaqini sebagai kebenaran tunggal yang pasti dan universal
berdasarkan standar ilmiah yang pasti dan universal pula. Dari sini ia terjun
menyelami semua aliran sampai jantungnya yang paling dalam.