Apa yang harus saya kerjakan di
hari libur? Ini bisa jadi pertanyaan yang akan timbul dari orang yang tidak
tahu harus berbuat apa -selain makan dan minum- pada saat hari libur. Atau,
bisa juga dari orang yang tidak punya hobi dan pekerjaan lain -selain makan dan
minum- itu. Tapi, apa makan dan minum itu termasuk hobi?
Yang jelas, kita mendengar hari
ini masih ada orang-orang yang sering mengatakan “saya hobi makan”, atau, “saya
hobi minum”. Apa ini aneh? Saya juga tidak begitu memahaminya. Yang jelas kita
tidak bisa melarang jika ada orang kebetulan mempunyai dua jenis hobi seperti
itu.
Mengisi hari libur bagi orang yang
terbiasa bekerja dengan rutinitas bisa memanfaatkannya dengan acara bersantai atau memanjakan diri dengan mengerjakan hobi.
Mendekam seharian dikamar bisa juga masuk dalam kategori pilihan tepat dan bijak.
Artinya, tidak terlalu buruk untuk dilakukan. Namanya hari libur, pastinya hari
dimana setiap orang bisa menjadi raja bagi diri sendiri.
Anda yang terbiasa bekerja atas
dasar petunjuk dan perintah harian dari bos atau juragan, maka hari libur bisa menjadi
berkah tersendiri. Anda sekarang bisa memerintah diri sendiri. Hubungan dengan
tuan atau atasan tak ada lagi. Anda merdeka dari tirani harian yang acapkali dirasa
begitu sering menyebalkan.
Mengisi hari libur biasanya
identik dengan aktivitas yang tak berbau rutinitas. Bisa mancing atau berburu
di hutan –tapi, mana ada hutan dijaman sekarang, mancing pun bisa di kolam
pancing tidak perlu ke laut atau ke sungai- Walaupun masih ada orang dihari libur
tetap dengan rutinitasnya. Misalnya bagi orang yang bekerja sebagai penulis
maka hampir dipastikan tidak ada hari libur. Seluruh waktu tak ada yang
terlewat tanpa menulis. Anda tahu seorang penulis dituntut untuk sanggup mendisiplinkan
diri. Semacam komitmen atau sumpah setia pada diri sendiri untuk tidak berhenti
menulis.
Konon, menulis adalah soal
kebiasaan. Ini ungkapan paling sehat yang pernah saya dengar dalam urusan
penyelenggaraan hobi kepenulisan. Kata kebiasaan itu jelas bersinonim dengan
kata rutinitas. Jadi, seorang penulis adalah orang yang memiliki kebiasaan
menulis. Seorang penulis adalah orang yang rutin menulis. Seorang penulis
adalah orang yang tak mengenal hari libur. Maka bagi seorang penulis, menulis itu
sama dengan aktivitas makan, minum, dan bernafas. Oleh karena itu seorang penulis
jarang mengatakan dirinya sedang libur menulis.
Dengan begitu menulis tidak lagi
perkara kebiasaan semata. Menulis bisa kita masukkan kedalam daftar kebutuhan primer manusia. Saya atau anda ingin
menulis. Saya atau anda perlu menulis. Saya atau anda butuh menulis. Karena
sudah kebutukan maka tidak boleh tidak harus dilakukan. Setiap orang lalu bisa
mengatakan: menulis adalah kebutuhan. Sama dengan makan, minum, pakaian dan
tempat tinggal.
No comments:
Post a Comment